Sebelumnya, saya tidak akan menjelaskan cara melakukan rooting, karena saya kira sudah banyak cara melakukan rooting terhadap masing-masing device yang berbeda yang terdapat di mbag Google. Tinggal agan search saja. . Disini saya hanya akan menjelaskan mengenai "apa itu Rooting Android?" Hehehehe. Rooting android sudah tidak asing lagi untuk para penggemar android. Mungkin terdengar asing bagi pengguna awam. Tetapi tidak sulit untuk agan yang merasa masih awam, untuk mengerti apa itu rooting android dan bagaimana melakukan rooting android sesuai dengan device yang dimiliki oleh agan-agan sekalian (berdasarkan pengalaman ane). Sekilas, rooting android sama halnya dengan Jailbreak pada Iphone atau Hack Cerificate pada device Nokia, yaitu pengguna melakukan penerobosan terhadap sistem perangkat lunak, yang sebenarnya tindakan ini dikatakan ilegal. (Tenang gan, tidak se illegal nyuri ayam dikampung sampai digebug sedesa). Akan tetapi seiring waktu berjalan, secara tidak sadar nampaknya tindakan rooting terhadap android semakin diizinkan. Karena saat ini sudah banyak perangkat android yang didalamnya terdapat fitur Developers Option (untuk device dengan perangakat luna bawaan Jellybean), yang memberikan opsi-opsi untuk men-support proses development perangkat lunak android. Otomatis untuk development perangkat lunak android, pengguna harus memiliki akses ke dalam sistem yang lebih dalam lagi, atau singkat kata, pengguna harus melakukan rooting terhadap smartphonenya. Dalam hal ini, secara tidak langsung, pihak ketiga (developer, membantu pihak pertama (perusahaan perangkat lunak berbasis android) untuk mengembangkan perangkat lunak android untuk menjadi lebih baik dan stabil kedepannya. Kita mengenal seperti Gingerbread, Ice cream Sandwich, Honeycomb, Jellbean , Kitkat dll. Itu semua adalah versi perangkat lunak android yang secara resmi dikeluarkan oleh pihak pertama. Produk ini sangat stabil, hampir tidak ada bug. Akan tetapi, nama-nama seperti Cyanogenmod (CM), AOSP dll, itu semua adalah produk software oleh pihak ketiga. Produk ini biasanya belum stabil, maka developer menggunakan istilah Beta Version. Untuk produk yang sudah stabil, developer menggunakan istilah Stable Version. Produk yang dikembangkan oleh pihak ke tiga di sebut sebagai Custom ROM, yang merupakan modifikasi dari software yang official. Custom Rom memberikan kita fitur yang lebih banyak dibandingkan yang official. Nah akan tetapi disini perbedaannya dengan rooting.
Dengan rooting android kita dapat melakukan penginstallan custom rom ke device kita, karena kita dapat menerobos system. Dengan menginstall custom rom, versi official akan hilang dan software device kita akan dirombak menjadi versi developer, yang menawarkan banyak fitur.
Rooting android hanya membuka akses kepada system, sehingga menawarkan fitur yang tidak dapat didapatkan oleh android yang belum di root. Kita tidak akan kehilangan versi officialnya.
Satu hal lagi, rooting akan menghilangkan garansi samrphone agan. Kalau saya sarankan lebih baik lakukan rooting kalau masa garansi sudah expired. Biar lebih aman lagi sediakan lebih dari 1 ponsel. Karena tindakan rooting ini beresiko gagal. Sehingga apabila agan gagal, dan smartphone agan mati, agan dapat berpindah sementara ke smartphone agan yang lain, agar komunikasi dan hal yang penting lainnya tidak terhambat. Jangan lupa juga untuk melakukan Backup terlebih dahulu sebelum melakukan rooting ini. Baik backup contact, app, sms maupun backup system melalui recovery mode atau cwm. Separah-parahnya kegagalan anda, itu hanya kesalahan sofware. Dapat diperbaiki di Service Center device agan (Kalau ane samsung, jadi mudah), atau diperbaiki sendiri.
Baik sekian dulu dari saya... selamat beraktifitas...
